KAPI SARABA
Kapi Saraba adalah wanara ciptaan Bathara Bayu. Ia ditugaskan sebagai pengasuh Anoman, kera putih putra Dewi Anjani dengan Bathara Guru/Sanghyang Manikmaya di pertapaan Grastina/Erraya setelah kematian Dewi Anjani. Kapi Saraba mempunyai suara yang sangat bagus dan mahir melagukan kakawin Kitab Weda. Ia juga pandai mendongeng, memiliki watak penyabar, telaten dan penuh kasih sayang.
Kapi Saraba memiliki kesaktian pada suaranya. Apabila marah dan berkereceh/mbeker (Jawa) dapat memecahkan telinga, menakutkan dan menggetarkan serta meruntuhkan hati musuhnya. Pekikikannya keras melengking dan dapat mematikan lawannya. Ketika Sugriwa menjadi raja di negara Gowa Kiskenda, Kapi Saraba ikut mengabdikan diri, dan menjadi hulubalang kepercayaan.
Kapi Saraba memiliki kesaktian pada suaranya. Apabila marah dan berkereceh/mbeker (Jawa) dapat memecahkan telinga, menakutkan dan menggetarkan serta meruntuhkan hati musuhnya. Pekikikannya keras melengking dan dapat mematikan lawannya. Ketika Sugriwa menjadi raja di negara Gowa Kiskenda, Kapi Saraba ikut mengabdikan diri, dan menjadi hulubalang kepercayaan.
Sebagai Senapati perang laskar kera Gowa Kiskenda, Kapi Saraba mempunyai andil yang sangat besar dalam perang Alengka. Pekik dan bekerannya banyak mematikan raksasa-raksasa Alengka. Seperti halnya para wanara lainnya, setelah berakhirnya perang Alengka, akhir hidupnya tidak banyak diketahui. (Artikel ini diambil dari http://wayang.wordpress.com/2010/03/18/kapi-saraba/).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar