Batara Darma versi Solo, diambil dari http://teguhrahardjo.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
BATARA DARMA
Batara Darma dikenal sebagai dewa yang bertugas menjaga tegaknya keadilan dan kebenaran dalam dunia pewayangan.Dewa inilah yang sebenarnya ayah biologis Puntadewa,atas izin Prabu Pandu Dewanata,istrinya yang bernama Dewi Kunti menerapkan ajian Adityarhedaya untuk mengundang para dewa.Dewa yang pertama dipanggil adalah Batara Darma ini.
Suatu ketika,dalam melaksanakan tugas menjaga keadilan Batara Darma pernah bertindak kurang bijaksana,sehingga ia dikutuk oleh Resi Animandaya.Pertapa sakti itu merasa diperlakukan tidak adil,dan ketika kemudian ia menuntut keadilan,Batara Darma tidak sanggup memberikan jawaban yang memuaskan.Karena adanya kutukan ini Batara Darma harus menjalani kehidupan sebagai manusia pincang yang dilahirkan dari wanita berdarah sudra,akhirnya Batara Darma menitis pada Yama Widura,anak bungsu Abiyasa,yang lahir dari seorang dayang bernama Drati.
Batara Darma pernah melindungi Dewi Drupadi,ketika istri Puntadewa itu hendak ditelanjangi oleh Dursasana.Waktu itu setelah Pandawa ditipu dan kalah main judi dengan para Kurawa,Dewi Drupadi dianggap sebagai barang taruhan yang dimenangkan oleh Kurawa.Di hadapan banyak orang,Dursasana mencoba melepas kain yang dikenakan Dewi Drupadi,namun selalu gagal.Setiap kali kain yang dikenakan dilepaskan dari tubuh Drupadi,saat itu pula secara gaib tubuh Drupadi terlapisi oleh kain yang lain,berkat pertolongan Batara Darma.
Setelah itu,menjelang berakhirnya masa pembuangan Pandawa di hutan Kamiyaka,Batara Darma datang menguji rasa keadilan Puntadewa,anaknya.Dewa itu menyaru sebagai raja gandarwa dan membunuh adik-adik Puntadewa satu persatu.Ia lalu mengajukan berbagai pertanyaan ujian pada Puntadewa yang ternyata dijawab dengan sangat memuaskan.Ketika Puntadewa disuruh memilih mana diantara adik-adiknya yang akan dihidupkan kembali,Puntadewa pun menjawab dengan pertimbangan keadilan yang matang.Karena jawaban Puntadewa yang memuaskan ini,raja gandarwa lalu berubah ujud menjadi Batara Darma,dan keempat adik Puntadewa dihidupkan kembali.
Menjelang kematian Pandawa,Batara Darma juga menjelma menjadi anjing peliharaan Puntadewa.Anjing itu terus mengikuti perjalanan Pandawa dalam perjalanan kelana menjemput kematian dan mengantar Puntadewa sampai ke pintu sorga.Namun ketika Puntadewa hendak masuk ke sorga,oleh penjaga gerbang sorga anjing itu dilarang masuk.Karena penolakan itu Puntadewa lalu protes,Puntadewa enggan masuk ke dalam sorga yang tidak menghargai sebuah kesetiaan.Pada saat itulah si anjing berubah ujud menjadi Batara Darma.Menurut kitab Mahabarata,Batara Darma adalah putra Sang Hyang Atri,cucu Batara Brama.
Suatu ketika,dalam melaksanakan tugas menjaga keadilan Batara Darma pernah bertindak kurang bijaksana,sehingga ia dikutuk oleh Resi Animandaya.Pertapa sakti itu merasa diperlakukan tidak adil,dan ketika kemudian ia menuntut keadilan,Batara Darma tidak sanggup memberikan jawaban yang memuaskan.Karena adanya kutukan ini Batara Darma harus menjalani kehidupan sebagai manusia pincang yang dilahirkan dari wanita berdarah sudra,akhirnya Batara Darma menitis pada Yama Widura,anak bungsu Abiyasa,yang lahir dari seorang dayang bernama Drati.
Batara Darma pernah melindungi Dewi Drupadi,ketika istri Puntadewa itu hendak ditelanjangi oleh Dursasana.Waktu itu setelah Pandawa ditipu dan kalah main judi dengan para Kurawa,Dewi Drupadi dianggap sebagai barang taruhan yang dimenangkan oleh Kurawa.Di hadapan banyak orang,Dursasana mencoba melepas kain yang dikenakan Dewi Drupadi,namun selalu gagal.Setiap kali kain yang dikenakan dilepaskan dari tubuh Drupadi,saat itu pula secara gaib tubuh Drupadi terlapisi oleh kain yang lain,berkat pertolongan Batara Darma.
Setelah itu,menjelang berakhirnya masa pembuangan Pandawa di hutan Kamiyaka,Batara Darma datang menguji rasa keadilan Puntadewa,anaknya.Dewa itu menyaru sebagai raja gandarwa dan membunuh adik-adik Puntadewa satu persatu.Ia lalu mengajukan berbagai pertanyaan ujian pada Puntadewa yang ternyata dijawab dengan sangat memuaskan.Ketika Puntadewa disuruh memilih mana diantara adik-adiknya yang akan dihidupkan kembali,Puntadewa pun menjawab dengan pertimbangan keadilan yang matang.Karena jawaban Puntadewa yang memuaskan ini,raja gandarwa lalu berubah ujud menjadi Batara Darma,dan keempat adik Puntadewa dihidupkan kembali.
Menjelang kematian Pandawa,Batara Darma juga menjelma menjadi anjing peliharaan Puntadewa.Anjing itu terus mengikuti perjalanan Pandawa dalam perjalanan kelana menjemput kematian dan mengantar Puntadewa sampai ke pintu sorga.Namun ketika Puntadewa hendak masuk ke sorga,oleh penjaga gerbang sorga anjing itu dilarang masuk.Karena penolakan itu Puntadewa lalu protes,Puntadewa enggan masuk ke dalam sorga yang tidak menghargai sebuah kesetiaan.Pada saat itulah si anjing berubah ujud menjadi Batara Darma.Menurut kitab Mahabarata,Batara Darma adalah putra Sang Hyang Atri,cucu Batara Brama.
Artikel ini diambil dari http://teguhrahardjo.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar