Prabu Danaraja versi Solo, diambil dari http://teguhrahardjo.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
Danaraja
Prabu Danaraja atau juga disebut Prabu Danapati adalah raja Lokapala,sebelum naik tahta dia bernama Wisrawana.Ia adalah putera Prabu Lokawarna dengan permaisurinya yang bernama Dewi Lokawati.Di hari tuanya,setelah tahta kerajaan diserahkan pada Prabu Danaraja,Prabu Lokawarna menjadi pertapa di Pertapaan Girijembangan.Sebagai pertapa mantan raja Lokapala itu menggunakan nama kecilnya,Wisrawa.Sehingga kemudian Prabu Lokawarna dikenal dengan sebutan Resi Wisrawa.
Kelahiran Wisrawana pada waktu itu dihadiri oleh Batara Brama,ketika menyaksikan bayi itu,Batara Brama tertegun melihat kemiripan wajah Sang Bayi dengan ayahnya,yang benar-benar sulit dibedakan,maka kemudian bayi itu diberi nama Wisrawana,dan kelak sampai ia dewasa wajahnya akan amat serupa dengan ayahnya.Kata-kata Batara Brama ini terbukti,kelak di usia tuanya,Resi Wisrawa masih tetap tampan dan gagah serupa sekali dengan anaknya.Mereka berdua seolah-olah kakak-beradik.
Prabu Danaraja pernah berperang tanding melawan ayahnya,ketika ia merasa dikhianati.Peristiwa ini terjadi setelah Prabu Danaraja minta tolong kepada ayahnya,Begawan Wisrawa,untuk melamarkan Dewi Sukesi,puteri Raja Alengka.Waktu itu Dewi Sukesi mengadakan sayembara,barang siapa dapat menjelaskan isi dan intisari Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu akan diterima sebagai suaminya.Demi kepentingan anaknya,Begawan Wisrawa berangkat ke Kerajaan Alengka mengikuti sayembara itu.Namun yang kemudian terjadi benar-benar di luar rencana.Begawan Wisrawa justru jatuh cinta pada Dewi Sukesi,sehingga akhirnya mereka kawin.
Tatkala berita pernikahan Begawan Wisrawa dengan Dewi Sukesi itu sampai ke telinga Prabu Danaraja,raja Lokapala itu marah dan sakit hati.Segera ia memimpin tentaranya menyerbu Kerajaan Alengka untuk menghukum ayahnya.Perang tanding antara ayah dan anak ini berlangsung berhari-hari mengakibatkan kahyangan gonjang-ganjing.Akhirnya dapat dilerai oleh Batara Narada,dan dijelaskan oleh Batara Narada,bahwa memang sudah menjadi suratan takdir,Dewi Sukesi adalah jodoh Begawan Wisrawa.Prabu Danaraja kemudian mau mengalah,sebagai imbalannya para dewa memberinya kedudukan sederajat dengan dewa,dengan gelar Batara Danaraja atau Batara Kuwera.Batara Brama memberinya kedudukan sebagai penguasa loka(alam) kebendaan atau kekayaan.
Puluhan tahun kemudian,ketika Rahwana telah menjadi raja Alengka,Kerajaan Lokapala yang terkenal kaya-raya itu diserbu.Prabu Dasamuka yang berhasil masuk ke keraton Lokapala menuntut penyerahan mahkota kerajaan,Pusaka Gandik Mas dan kereta kencana Jatisura.Prabu Danaraja langsung menolak permintaan itu,sehingga mereka pun berperang tanding.Walaupun sebenarnya kalah,Prabu Danaraja bisa selamat karena di tengah perang itu ia dilarikan oleh Batara Narada dan diungsikan ke kahyangan.Sejak itu Danaraja alias Wisrawana alias Batara Kuwera menetap di kahyangan Wukir Kaliasa,dengan kedudukan sederajat dengan para dewa.Pada penyerbuan itu pusaka Gandik Mas berhasil dirampas oleh Dasamuka.Batara Kuwera mendapat tugas sebagai dewa penguasa kekayaan dan sebagai penjaga Kembang Dewaretna,namun sayangnya kelak Kembang Dewaretna ini berhasil dirampas oleh Prabu Dasamuka.
Artikel ini diambil dari http://teguhrahardjo.blogspot.com/2010_04_01_archive.htmlPrabu Danaraja atau juga disebut Prabu Danapati adalah raja Lokapala,sebelum naik tahta dia bernama Wisrawana.Ia adalah putera Prabu Lokawarna dengan permaisurinya yang bernama Dewi Lokawati.Di hari tuanya,setelah tahta kerajaan diserahkan pada Prabu Danaraja,Prabu Lokawarna menjadi pertapa di Pertapaan Girijembangan.Sebagai pertapa mantan raja Lokapala itu menggunakan nama kecilnya,Wisrawa.Sehingga kemudian Prabu Lokawarna dikenal dengan sebutan Resi Wisrawa.
Kelahiran Wisrawana pada waktu itu dihadiri oleh Batara Brama,ketika menyaksikan bayi itu,Batara Brama tertegun melihat kemiripan wajah Sang Bayi dengan ayahnya,yang benar-benar sulit dibedakan,maka kemudian bayi itu diberi nama Wisrawana,dan kelak sampai ia dewasa wajahnya akan amat serupa dengan ayahnya.Kata-kata Batara Brama ini terbukti,kelak di usia tuanya,Resi Wisrawa masih tetap tampan dan gagah serupa sekali dengan anaknya.Mereka berdua seolah-olah kakak-beradik.
Prabu Danaraja pernah berperang tanding melawan ayahnya,ketika ia merasa dikhianati.Peristiwa ini terjadi setelah Prabu Danaraja minta tolong kepada ayahnya,Begawan Wisrawa,untuk melamarkan Dewi Sukesi,puteri Raja Alengka.Waktu itu Dewi Sukesi mengadakan sayembara,barang siapa dapat menjelaskan isi dan intisari Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu akan diterima sebagai suaminya.Demi kepentingan anaknya,Begawan Wisrawa berangkat ke Kerajaan Alengka mengikuti sayembara itu.Namun yang kemudian terjadi benar-benar di luar rencana.Begawan Wisrawa justru jatuh cinta pada Dewi Sukesi,sehingga akhirnya mereka kawin.
Tatkala berita pernikahan Begawan Wisrawa dengan Dewi Sukesi itu sampai ke telinga Prabu Danaraja,raja Lokapala itu marah dan sakit hati.Segera ia memimpin tentaranya menyerbu Kerajaan Alengka untuk menghukum ayahnya.Perang tanding antara ayah dan anak ini berlangsung berhari-hari mengakibatkan kahyangan gonjang-ganjing.Akhirnya dapat dilerai oleh Batara Narada,dan dijelaskan oleh Batara Narada,bahwa memang sudah menjadi suratan takdir,Dewi Sukesi adalah jodoh Begawan Wisrawa.Prabu Danaraja kemudian mau mengalah,sebagai imbalannya para dewa memberinya kedudukan sederajat dengan dewa,dengan gelar Batara Danaraja atau Batara Kuwera.Batara Brama memberinya kedudukan sebagai penguasa loka(alam) kebendaan atau kekayaan.
Puluhan tahun kemudian,ketika Rahwana telah menjadi raja Alengka,Kerajaan Lokapala yang terkenal kaya-raya itu diserbu.Prabu Dasamuka yang berhasil masuk ke keraton Lokapala menuntut penyerahan mahkota kerajaan,Pusaka Gandik Mas dan kereta kencana Jatisura.Prabu Danaraja langsung menolak permintaan itu,sehingga mereka pun berperang tanding.Walaupun sebenarnya kalah,Prabu Danaraja bisa selamat karena di tengah perang itu ia dilarikan oleh Batara Narada dan diungsikan ke kahyangan.Sejak itu Danaraja alias Wisrawana alias Batara Kuwera menetap di kahyangan Wukir Kaliasa,dengan kedudukan sederajat dengan para dewa.Pada penyerbuan itu pusaka Gandik Mas berhasil dirampas oleh Dasamuka.Batara Kuwera mendapat tugas sebagai dewa penguasa kekayaan dan sebagai penjaga Kembang Dewaretna,namun sayangnya kelak Kembang Dewaretna ini berhasil dirampas oleh Prabu Dasamuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar